Kumpulan Contoh Materi Khutbah Jum'at Bulan Puasa Ramadhan Singkat Terbaik 2022
Bulan ramadhan adalah momen penting bagi umat islam, di dalamnya memiliki keunggulan luar biasa yang tidak terdapat pada waktu lain seperti segala amal kebaikan di jenjikan dengan pahala berlipat ganda, serta menjadi bulat penuh dengan keberkahan juga pada ramadhan tersebut terdapat satu malam yang lebih baik di banding seribu bulan yaitu lailatul qadar. Bagi umat islam yang merasa gembira dengan datangnya ramadhan, dalam satu keterangan di haramkan baginya api neraka.
Jika berbicara masalah ramadhan, maka sudah tentu akan banyak sekali yang akan di temukan mulai dari tanggal 1 hingga akhir bulan. Baik seperti tarawih, rutin membaca al-qur'an, lailatul qadar, ibadah zakat fitrah dan banyak lagi hal lainnya yang pasti akan di bahas. Maka dari itu sebenarnya bagi khatib jum'at sudah tidak perlu lagi mencari referensi lain sebab pembahasan dari puasa ramadhan ini sangat melimpah, bisa mengambil apapun yang masih berhubungan dengan bulan ramadhan.
Dan begitu juga ketika di tugaskan untuk khutbah idul fitri di hari raya nanti,maka banyak sekali materi pembahasan yang bisa di ambil, misalnya apa makna dari idul fitri, apa yang di hasilkan selama ramadhan, atau puasa di jadikan sebagai latihan diri, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi memang tidak bisa di pungkiri bahwa pengambilan materi untuk suatu dakwah bisa di bilang susah mudah sebab setidaknya harus bisa menyentuh para jamaah dan harus sesuai dengan keadaan serta kondisi.

Untuk itu jika memang merasa bingung apa saja yang harus di abhas maka silahkan isa di gnakan isi khutbah ramadhan di bawah ini, tetapi mohon maaf jika pembahsannya tidak begitu sempurna, maklum kami bukanlah seorang ahli bahasa yang pintar merangkai kata-kata indah. Mudah-mudahan meskipun hanya sederhana tetapi bisa sedikit memberikan referensi bagi para khatib yang membuttuhkan, silahkan untuk di baca terlebih dahulu.
Khutbah Jum'at Bulan ramadhan
Alhamdulillah segala puji dan syukur curahkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kita berlimpah nikmat berpuasa dan shalat jumat bersama di bulan ramadhan tahun ini. untuk itu marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita dengan sesengguh-sungguhnya. Karena taqwa itulah yang membedakan seseorang dengan yang lain di sisi allah swt nanti.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Bulan puasa adalah bulan paling tepat untuk memawas diri. Bulan bermuhasabah menghitung kekurangan dan kesalahan diri. Pada dasarnya manusia memiliki potensi diri untuk mengenal Allah yang Maha Ghaib, bahkan berkomunikasi denganNya. Inilah yang terjadi dengan Bapak kita Adam Alaihis Salam sebelum terjerembab dalam godaan syaitan dengan memakan buah khuldi yang terlarang. Maka setelah kejadian itu Allah swt menurunkan tirai ghaib, sehingga manusia terasa susah mengenal Allah Yang Maha Ghaib, apalagi berkomunikasi denganNya. Padahal kewajiban pertama manusia menurut aqidah adalah mengenal Allah swt.
Lalu bagaimana cara kita bisa mengenal Allah sedangkan kita masih dalam keadaan terhalang/tertutup sebagaimana kondisi Nabi Adam setelah makan buah terlarang? Di sinilah hikmah adanya Ramadhan. Ramadhan menjadi salah satu momentum terpenting bagi manusia untuk mengembalikan potensi yang pernah hilang. Menemukan kembali kemampuan manusia berkomunikasi dengan Allah secara langsung. Lalu Bagaimana Ramadhan mampu menjadi momentum pengembalian potensi diri yang pernah hilang dari manusia ini.
Pada dasarnya puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sebelum Allah swt mewajibkan puasa kepada umat nabi muhammad Rasulullah saw, puasa telah ada sejak umat-umat terdahulu. Meskipun waktu dan pelaksanaan puasa mereka berbeda dengan puasa umat muslim seperti kita sekarang ini yang harus dibatalkan ketika matahari terbenam dan kembali puasa bersama terbitnya fajar(matahari) yang berturut-turut selama satu bulan,sebagai mana Nabi Daud as, beliau melaksanakan puasa dalam waktu setengah tahun secara bergantian. Artinya satu hari puasa dan satuhari berbuka.
Sebenarnya lemahnya fisik yang timbul saat mengerjakan berpuasa merupakan kondisi yang sangat bagus untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan fisik yang lemah, akan surutlah segala macam keinginan dan hawa nafsu manusiawi.vLalu ketika manusia sudah terbebas dari nafsu, maka ia akan menjadi suci dan mudah berkomunikasi dengan Allah swt Yang Maha Suci. Berpuasa yang menjadikan lemahnya fisik, merupakan jalur termudah untuk membunuh dan mengurangi nafsu yang secara otomatis bisa dimanfaatkan untuk mempermudah diri mendekati Allah swt. Karena itu puasa hendaknya benar-benar dijadikan momentum melaparkan diri agar terasa lemas. Janganlah puasa selalu diisi dengan tidur karena tidur akan menghilangkan rasa lapar.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
puasa Ramadhan juga merupakan kesempatan penambahan daya keimanan kita. Karena sesungguhnya dalam puasa terdapat dua peristiwa yang luar biasa yaitu Nuzulul Qur’an dan Laylatul Qadar. Sesungguhnya kedua hal ini merupakan peristiwa besar yang sama-sama berhubungan dengan keimanan, yaitu iman kepada yang ghaib. Bukankah Malaikat Jibril yang datang membawa wahyu pertama adalah makhluk mulia yang tercipta dari cahaya dan tidak bisa diindrai oleh mata biasa?, bukankah ayat pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw masih berupa bunyi, bukan al-qur’an yang tercetak secara fisik.
Sementara itu laylatul qadar yang merupakan momen diturunkannya al-qur’an oleh Allah dari Lauhil mahfudh ke baitul izzah benar-benar terjadi tidak di alam nyata dunia ini yang kita tempati. Tetapi di suatu ruang mulia yang hanya Allah lah yang mengetahuinya. Dan hanya Allah pula yang tahu pola penuunan serta waktunya, sehingga manusia hanya bisa memprediksi di malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. sebagaimana allah telah menetapkan dalam fimannya bahwa malam lailatu qodar lebih baik dari seribu bulan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". (QS. Al Qadar: 3)
dalam aya lain allah berfirman
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4).
Maliakat itu turun mengitari orang-orang yang sedang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Demikianlah khutbah jum'at ramadhan kali ini semoga Allah memberikan kita petunjuk dan hidayahnya, semoga Allah memberi kita nikmat berkomunikasi langsung dengannya dan memudahkan kepada kita mendapat nikmat malam qadarnya amien.
Jika berbicara masalah ramadhan, maka sudah tentu akan banyak sekali yang akan di temukan mulai dari tanggal 1 hingga akhir bulan. Baik seperti tarawih, rutin membaca al-qur'an, lailatul qadar, ibadah zakat fitrah dan banyak lagi hal lainnya yang pasti akan di bahas. Maka dari itu sebenarnya bagi khatib jum'at sudah tidak perlu lagi mencari referensi lain sebab pembahasan dari puasa ramadhan ini sangat melimpah, bisa mengambil apapun yang masih berhubungan dengan bulan ramadhan.
Dan begitu juga ketika di tugaskan untuk khutbah idul fitri di hari raya nanti,maka banyak sekali materi pembahasan yang bisa di ambil, misalnya apa makna dari idul fitri, apa yang di hasilkan selama ramadhan, atau puasa di jadikan sebagai latihan diri, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi memang tidak bisa di pungkiri bahwa pengambilan materi untuk suatu dakwah bisa di bilang susah mudah sebab setidaknya harus bisa menyentuh para jamaah dan harus sesuai dengan keadaan serta kondisi.

Untuk itu jika memang merasa bingung apa saja yang harus di abhas maka silahkan isa di gnakan isi khutbah ramadhan di bawah ini, tetapi mohon maaf jika pembahsannya tidak begitu sempurna, maklum kami bukanlah seorang ahli bahasa yang pintar merangkai kata-kata indah. Mudah-mudahan meskipun hanya sederhana tetapi bisa sedikit memberikan referensi bagi para khatib yang membuttuhkan, silahkan untuk di baca terlebih dahulu.
Khutbah Jum'at Bulan ramadhan
Alhamdulillah segala puji dan syukur curahkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kita berlimpah nikmat berpuasa dan shalat jumat bersama di bulan ramadhan tahun ini. untuk itu marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita dengan sesengguh-sungguhnya. Karena taqwa itulah yang membedakan seseorang dengan yang lain di sisi allah swt nanti.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Bulan puasa adalah bulan paling tepat untuk memawas diri. Bulan bermuhasabah menghitung kekurangan dan kesalahan diri. Pada dasarnya manusia memiliki potensi diri untuk mengenal Allah yang Maha Ghaib, bahkan berkomunikasi denganNya. Inilah yang terjadi dengan Bapak kita Adam Alaihis Salam sebelum terjerembab dalam godaan syaitan dengan memakan buah khuldi yang terlarang. Maka setelah kejadian itu Allah swt menurunkan tirai ghaib, sehingga manusia terasa susah mengenal Allah Yang Maha Ghaib, apalagi berkomunikasi denganNya. Padahal kewajiban pertama manusia menurut aqidah adalah mengenal Allah swt.
Lalu bagaimana cara kita bisa mengenal Allah sedangkan kita masih dalam keadaan terhalang/tertutup sebagaimana kondisi Nabi Adam setelah makan buah terlarang? Di sinilah hikmah adanya Ramadhan. Ramadhan menjadi salah satu momentum terpenting bagi manusia untuk mengembalikan potensi yang pernah hilang. Menemukan kembali kemampuan manusia berkomunikasi dengan Allah secara langsung. Lalu Bagaimana Ramadhan mampu menjadi momentum pengembalian potensi diri yang pernah hilang dari manusia ini.
Pada dasarnya puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sebelum Allah swt mewajibkan puasa kepada umat nabi muhammad Rasulullah saw, puasa telah ada sejak umat-umat terdahulu. Meskipun waktu dan pelaksanaan puasa mereka berbeda dengan puasa umat muslim seperti kita sekarang ini yang harus dibatalkan ketika matahari terbenam dan kembali puasa bersama terbitnya fajar(matahari) yang berturut-turut selama satu bulan,sebagai mana Nabi Daud as, beliau melaksanakan puasa dalam waktu setengah tahun secara bergantian. Artinya satu hari puasa dan satuhari berbuka.
Sebenarnya lemahnya fisik yang timbul saat mengerjakan berpuasa merupakan kondisi yang sangat bagus untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan fisik yang lemah, akan surutlah segala macam keinginan dan hawa nafsu manusiawi.vLalu ketika manusia sudah terbebas dari nafsu, maka ia akan menjadi suci dan mudah berkomunikasi dengan Allah swt Yang Maha Suci. Berpuasa yang menjadikan lemahnya fisik, merupakan jalur termudah untuk membunuh dan mengurangi nafsu yang secara otomatis bisa dimanfaatkan untuk mempermudah diri mendekati Allah swt. Karena itu puasa hendaknya benar-benar dijadikan momentum melaparkan diri agar terasa lemas. Janganlah puasa selalu diisi dengan tidur karena tidur akan menghilangkan rasa lapar.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
puasa Ramadhan juga merupakan kesempatan penambahan daya keimanan kita. Karena sesungguhnya dalam puasa terdapat dua peristiwa yang luar biasa yaitu Nuzulul Qur’an dan Laylatul Qadar. Sesungguhnya kedua hal ini merupakan peristiwa besar yang sama-sama berhubungan dengan keimanan, yaitu iman kepada yang ghaib. Bukankah Malaikat Jibril yang datang membawa wahyu pertama adalah makhluk mulia yang tercipta dari cahaya dan tidak bisa diindrai oleh mata biasa?, bukankah ayat pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw masih berupa bunyi, bukan al-qur’an yang tercetak secara fisik.
Sementara itu laylatul qadar yang merupakan momen diturunkannya al-qur’an oleh Allah dari Lauhil mahfudh ke baitul izzah benar-benar terjadi tidak di alam nyata dunia ini yang kita tempati. Tetapi di suatu ruang mulia yang hanya Allah lah yang mengetahuinya. Dan hanya Allah pula yang tahu pola penuunan serta waktunya, sehingga manusia hanya bisa memprediksi di malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. sebagaimana allah telah menetapkan dalam fimannya bahwa malam lailatu qodar lebih baik dari seribu bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". (QS. Al Qadar: 3)
dalam aya lain allah berfirman
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4).
Maliakat itu turun mengitari orang-orang yang sedang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka.
Hadirin Ahli Jum'ah Yang Di Mulyakan Allah
Demikianlah khutbah jum'at ramadhan kali ini semoga Allah memberikan kita petunjuk dan hidayahnya, semoga Allah memberi kita nikmat berkomunikasi langsung dengannya dan memudahkan kepada kita mendapat nikmat malam qadarnya amien.